Post By Admin : 2021-11-01 10:52:02
Stidkis Al Mardliyyah Pemkasan. Mayoritas kaum muslimin di seluruh dunia selalu memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam (SAW), atau yang biasa disebut dengan Maulid Nabi. Perayaan Maulid Nabi ini merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat Islam beberapa waktu setelah Nabi Muhammad wafat.
Acara ini dibuka oleh Bapak Asyaari J. M.Pd sebagai Waka III yang membidangi kehamasiswaan dan kerjasama, dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa, Merayakan kelahiran Baginda Nabi Muhammad S.A.W, merupakan suatu keharusan bagi kita semua, sebagai rasa rindu, rasa kagum, rasa cinta, rasa gembira atas beliau serta rasa syukur atas dilahirkannya beliau yang menjadi tauladan dan panutan bagi kita semua. Seperti dikutip dari NU Online, Maulid Nabi sudah dilakukan umat Islam sejak tahun kedua hijriah. Keterangan lain menyebut peringatan tersebut bagi umat muslim adalah penghormatan dan pengingatan kebesaran dan keteladanan Nabi Muhammad dengan berbagai bentuk kegiatan budaya, ritual dan keagaamaan. Diantaranya, nilai spiritual, dengan mengungkapkan kegembiraan terhadap kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan bentuk cerminan rasa cinta dan penghormatan kita terhadap Nabi pembawa rahmat bagi seluruh alam. Maulid Nabi menjadi momentum bagi umat Islam untuk mensyukuri kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya ada nilai moral yang dapat dipetik dengan memahami akhlak terpuji dalam kisah teladan beliau (Nabi Muhammad).
Salah satunya mempraktikan sifat-sifat terpuji yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW adalah salah satu tujuan dari diutusnya Nabi Muhammad SAW. Kemudian ada nilai sosial, dengan memuliakan dan memberikan jamuan makanan para tamu, terutama dari golongan fakir miskin yang menghadiri majelis maulid sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta. Hal ini sangat dianjurkan oleh agama, karena memiliki nilai sosial yang tinggi.
Memperingati Maulid Nabi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Merujuk pada penjelasan KH. Sulaiman Syamsul Arifin, M.A, perayaan bisa dilakukan di antaranya dengan, membaca Al-Qur'an, memberi makan orang, bersedekah, mengucapkan berbagai pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini sangat penting diperhatikan bagi orang yang menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi, terutama di Indonesia. Sebaiknya, dengan memperingati Maulid Nabi, kita dapat memetik nilai-nilai positif dari sifat-sifat terpuji Nabi Muhammad SAW.
Perayaan Maulid ditahun ini serasa lebih sempurna bila dibandingkan dengan tahun - tahun sebelumnya, dikarenakan tahun ini diisi dengan seminar yang semakin menambah kesempurnaan acara tersebut, acara ini diadakan oleh rekan rekan HMJ Prdodi Bimbingan dan Penyeluhan Islam Stidkis Al Mardliyyah Pamekasan, dengan Tema “Refleksi Maulid Nabi: Bersinergi Membangun Kampus Berbasis Pesantren”. Pemateri dalam acara ini adalah Bapak Dr. Muhammad Subhan, M.A, dan Bapak Yanto, S.Pd.I, M.A yang juga sebagai ketua stidkis Al Mardliyyah Pamekasan. Acara ini diikuti oleh seluruh sivitas akademik (Dosen dan Mahasiswa/i) serta undangan dari berbagai tingkatan pendidikan MA, SMA, SMK sepantura (Kec. Batumarmar, Waru dan Pasean). Hal ini semakin menambah keseruan acara seminar tersebut karena semua peserta diberi kesempatan untuk bertanya dan memberi komentar seputar tema yang diusung.
Acara ini sengaja diakan untuk untuk menambah rasa cinta dan rindu kita kepada Nabi Muhammad S.A.W, serta mendapatkan syafa’atnya kelak. Disisi lain acara ini merefleksikan kita sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, dengan demikian kebersamaan selalu terjaga dengan damai dan tentram.
Penulis : Tim Media Stidkis Al Mardliyyah